Moderator-moderator: Prihatin Tri S, arulkamil
Aveliansyah menulis:Kalo aku biasanya pake pembagian 3 fase syn-rift, modified by prosser :
1. rift initation, ini fase awal rifting, didominasi pengendapan sedimen secara gravitational, laju penurunan relatif sama, sehingga ketebalan sedimen seragam.
2. rift climax, ini fase dimana sesar bergerak secara maksimal, laju penurunan lebih besar daripada laju sedimentasi, sehingga akan menghasilkan pola pengendapan agradasi ataupun progradasi di bagian bounding fault-nya, sedimen akan tebal di center of basin, dan tipis di flexure margin.
3. late synrift, ini fase terakhir pengendapan synrift, dimana sedimen yang diendapkan relatif sama tebal, dan kalau di indonesia biasanya diendapkan sedimen2 delta-marine.
salam
avel
yang sedang belajar geologi
Iqbal Fardiansyah menulis:Dear kang mas pri,
kang mas pri..jika kang mas membagi menjadi 3 stage mungkin cukup baik.
1.Early/Pre-rift stage : perlu kita ketahui bahwa fase awal pembentukan rift sangat berkaitan oleh adanya keterlibatan upwelling matle plume atau tidak yang disebut biasa active rifting (mantle plume involved : Pure continental rift biasanya ditandai oleh munculnya aktivitas vulkanik dan dikuti oleh endapannya ex : east african rift )dan passive rifting (non mantle plume involved : biasa diakibat oleh trasform/strike slip, roll back of slab subduction, dan mountain chain dan ini tidak sama sekali melibatkan aktivitas volkanik, sedimen pengisinya didominasi oleh endapan2 terestrial ex : Back arch basin, Transtensional basin,).
2. Middle/Synrift stage : di fase ini pada active rifting biasa ditandai oleh kehadiran bounding fault dan munculnya flood basalt di pusat rifting, ketebalannya pun bervariasi mengikuti morphology cekungan, pada flexure marginnya bisa saja di dominasi endapan terestrial, fluvial- deltaic yg lebih tipis dari pada di bagian bounding fault yang cendrung lebih tebal dan kasar ex : alluvial fan,debris dll. membedakannya dengan passive rifting hanya ketidakhadiran aktivitas volkanik (flood basalt dll).
3. late/ Post-rift :pada fase ini biasa disebut fase "sagging" dimana mulai istirahatnya aktifasi dari bounding fault, untuk passive rifting biasa ditandai kehadiran endapan marine yg ketabalannya relatif konstan ex : carbonate platform dll, sedangkan pada active rifting basa memiliki fase lanjut menjadi passive margin basin yg mana endapannya memiliki ketebalan relatif konstan ex : open marine.
mungkin itu saja yg saya tahu, kang mas bisa lihat di papernya Olivier Merle, A Simple Continental Rift Classification, Tectonophysics, Elsevier, pp. 88-95
salam hormat kang mas
Prihatin Tri S menulis:Iqbal Fardiansyah menulis:Dear kang mas pri,
kang mas pri..jika kang mas membagi menjadi 3 stage mungkin cukup baik.
1.Early/Pre-rift stage : perlu kita ketahui bahwa fase awal pembentukan rift sangat berkaitan oleh adanya keterlibatan upwelling matle plume atau tidak yang disebut biasa active rifting (mantle plume involved : Pure continental rift biasanya ditandai oleh munculnya aktivitas vulkanik dan dikuti oleh endapannya ex : east african rift )dan passive rifting (non mantle plume involved : biasa diakibat oleh trasform/strike slip, roll back of slab subduction, dan mountain chain dan ini tidak sama sekali melibatkan aktivitas volkanik, sedimen pengisinya didominasi oleh endapan2 terestrial ex : Back arch basin, Transtensional basin,).
2. Middle/Synrift stage : di fase ini pada active rifting biasa ditandai oleh kehadiran bounding fault dan munculnya flood basalt di pusat rifting, ketebalannya pun bervariasi mengikuti morphology cekungan, pada flexure marginnya bisa saja di dominasi endapan terestrial, fluvial- deltaic yg lebih tipis dari pada di bagian bounding fault yang cendrung lebih tebal dan kasar ex : alluvial fan,debris dll. membedakannya dengan passive rifting hanya ketidakhadiran aktivitas volkanik (flood basalt dll).
3. late/ Post-rift :pada fase ini biasa disebut fase "sagging" dimana mulai istirahatnya aktifasi dari bounding fault, untuk passive rifting biasa ditandai kehadiran endapan marine yg ketabalannya relatif konstan ex : carbonate platform dll, sedangkan pada active rifting basa memiliki fase lanjut menjadi passive margin basin yg mana endapannya memiliki ketebalan relatif konstan ex : open marine.
mungkin itu saja yg saya tahu, kang mas bisa lihat di papernya Olivier Merle, A Simple Continental Rift Classification, Tectonophysics, Elsevier, pp. 88-95
salam hormat kang mas
Matursuwun suhu atas penjelasannya... tapi bagimana dengan pembagian di tahapan "syn-rift" sendiri menjadi (1)early synrift, (2)middle synrift, dan (3)late synrift. Namun ada yang membagi endapannya menjadi (1) early synrift dan (2) late synrift saja. Tetapi sdr avel dari paper yang didapat membaginya (1)rift initation, (2) rift climax, (3)late synrift.
matursuwun.
Aveliansyah menulis:Sarah Prosser, 1993
dia hanya membagi 2, yaitu rift initiation dan rift climax, sedangkan late synrift itu sendiri modified dari aku aja, hehehe.. (kan diatas ditulis modified by prosser)
papernya ada disini, maen2 lah kemari pri hehe..
Prihatin Tri S menulis:Aveliansyah menulis:Sarah Prosser, 1993
dia hanya membagi 2, yaitu rift initiation dan rift climax, sedangkan late synrift itu sendiri modified dari aku aja, hehehe.. (kan diatas ditulis modified by prosser)
papernya ada disini, maen2 lah kemari pri hehe..
hehehetolong kirim papernya bro ke pt_budie
ditunggu ya (hehehehe sedikit maksa)matursuwun
Kembali ke Sedimentologi dan Stratigrafi
Pengguna yang berada di forum ini: Tidak ada pengguna yang terdaftar dan 1 tamu