Halaman 1 dari 1

Nasib Unconventional Energy Indonesia

PostDipost: Sel Mar 31, 2015 11:42 am
oleh Reza Aditya Hernawan
Dear all,

Bagaimanakah nasib perkembangan Unconventional Energy Indonesia (CBM, Shale Gas/Oil, Gas Hydrate, dll) dalam beberapa tahun ke depan?
Ditengah harga minyak yang sedang drop, mungkin menjadi kurang ekonomis dalam melakukan eksplorasi Unconventional Energy saat ini.

Salam,
RAH

Re: Nasib Unconventional Energy Indonesia

PostDipost: Sel Mar 31, 2015 12:39 pm
oleh Prihatin Tri S
Seharusnya lebih optimis jika riset2 dasar dikerjakan...

salam,
PTS

Re: Nasib Unconventional Energy Indonesia

PostDipost: Sel Mar 31, 2015 3:32 pm
oleh Reza Aditya Hernawan
Nah itu mas PTS,
Saat ini sepertinya bnyk K3S yang menghold kegiatan eksplorasi oil & gas nya di Indonesia, dengan alasan oil drop euy.
Bagaimana kabarnya dengan unconventional energy, apakah unconventional energy di Indonesia sedang di ujung tanduk ataukah akan mati suri untuk jangka waktu yg lama ya.
CMIIW

Salam,
RAH

Re: Nasib Unconventional Energy Indonesia

PostDipost: Sel Mar 31, 2015 3:44 pm
oleh Prihatin Tri S
emangnya kalo eksplorasi itu selain ngebor atau akuisisi data baru, ga adakah yang bisa dikerjakan dengan data-data yang sudah ada yha?


salam,
PTS

Re: Nasib Unconventional Energy Indonesia

PostDipost: Kam Apr 02, 2015 12:12 pm
oleh Aveliansyah
dibandingkan unconventional reservoir, kalau aku lebih optimis 2 tahun ke depan peluang ada di geothermal, saat ini beberapa wilayah di sumatera sedang melakukan eksplorasi geothermal, tentu akan diikuti oleh wilayah2 lain. Sejak disahkannya revisi UU-no 27 tentang geothermal, bisnis geothermal mulai menemukan jalan terang

Re: Nasib Unconventional Energy Indonesia

PostDipost: Sel Apr 07, 2015 6:54 pm
oleh Reza Aditya Hernawan
Mas PTS,
Mungkin yang bisa dilakukan hanya re-study, mencoba menerapkan ilmu2 baru untuk unconventional reservoir target kita. Namun apakah kita puas jika hanya melakukan study, pasti sebagai engineer akan lebih terpuaskan jika hasil study kita terbukti melalui hasil pemboran.
Dari segi perusahaan, apakah perusahaan terpuaskan jika para pekerjanya hanya melakukan study, tanpa melakukan pemboran, bisa dijadikan alasan nih untuk merumahkan, hihi.

Mas Avel,
Saya sependat dengan mas. Sepertinya Geothermal memiliki prospek yang bagus kedepannya. Dan akan semakin prospek, jika pembelian listrik tenaga panas bumi tidak dimonopoli oleh PLN, karena harganya akan semakin kompetitif.
CMIIW

:luv-indonesia:

Salam,
RAH

Re: Nasib Unconventional Energy Indonesia

PostDipost: Sen Apr 13, 2015 2:05 pm
oleh Prihatin Tri S
eh iya yha... sebenarnya sumberdaya untuk shale gas itu sudah ada yang melakukan kalkulasi belum yha?

salam,
PTS

Re: Nasib Unconventional Energy Indonesia

PostDipost: Sel Apr 14, 2015 1:09 pm
oleh Aveliansyah
sudah pri,
tapi masih speculative resources, badan geologi di tahun 2013 merilis jumlah speculative resources shale gas ~570 TCF (jumlah yang sangat besar kan?)

Re: Nasib Unconventional Energy Indonesia

PostDipost: Rab Apr 15, 2015 4:46 am
oleh Prihatin Tri S
Ada publikasinya ga vel... biar kita kaji asumsi2nya... kita diskusinya lebih enak...

Re: Nasib Unconventional Energy Indonesia

PostDipost: Jum Apr 24, 2015 2:08 pm
oleh Reza Aditya Hernawan
Mas Avel,
Mungkin ini ya publikasinya
http://www.doi.gov/intl/itap/upload/Ses ... ei2013.pdf

Mas Pri,
Mari kita diskusi lebih jauh, menarik nih

:jempol:

Re: Nasib Unconventional Energy Indonesia

PostDipost: Rab Jun 17, 2015 3:09 pm
oleh Prihatin Tri S
Makasih atas link publikasinya Mas Reza :jempol2:

sangat menarik jumlahnya.

apa lagi jika ditambah dengan yg dari Lapangan conventional yg Mature dieksplorasi potensi unconvetionalalnya.

salam,
Prihatin Tri Setyobudi

Re: Nasib Unconventional Energy Indonesia

PostDipost: Rab Nov 06, 2019 2:32 pm
oleh gatot
Kebutuhan energi di masa depan diperkirakan terus bertambah seiring pertambahan populasi manusia. Dari berbagai jenis sumber energi, baik yang terbarukan maupun tidak terbarukan, penggunaan fosil atau hidrokarbon seperti batubara, minyak dan gas bumi (migas) sebagai sumber energi diperkirakan masih mendominasi hingga 2060.