Halaman 1 dari 1

Keekonomian unconventional energy - Tantangan

PostDipost: Jum Jun 08, 2012 8:35 am
oleh Rovicky
Sering kita melihat bahwa Indonesia dikatakan kaya sumber energi, ya itu benar tetapi jenis energi apa yg kita perlukan ?
Indonesia memproduksi crude (minyak mentah) tetapi rakyat membutuhkan BBM
Indonesia kaya geothermal dan banyak memproduksi batubara tetapi masyarakat membutuhkan listrik
Indonesia juga meningkat produksi gas tetapi rakyat memerlukan elpiji

BBM, Listrik, Elpiji adalah salah satu contoh "energi siap saji" yang diperlukan rakyat utk kehodupan sehari-hari, juga diperlukan industri untuk berproduksi.

Dalam kategori kesiapan pemakaian energi kita mengenal
- Potensi Sumberdaya (Resources)
- Cadangan (Reserves)
- Energi siap saji.
Tantangan pada explorationist / geologist adalah membuat Potensi sumberdaya (resources) menjadi Cadangan (Reserves).
FYI, margin keuntungan terbesar dari eksplorasi hingga energi siap saja justru terletak pada downstream, bukan upstream. Lebih menguntungkan memiliki refinery ketimbang melakukan eksplorasi.

Demikian juga untuk Unconventional Energy. Memanfaatkan CBM, shale oil maupun shale gas dll akan lebih menarik kalau kegiatan upstream dan downstrem digabungkan supaya margin keuntungannya semakin menggiurkan investor.

Bacaan terkait
- http://rovicky.wordpress.com/2008/08/15 ... tri-migas/
-

Re: Keekonomian unconventional energy - Tantangan

PostDipost: Kam Jan 10, 2013 10:52 pm
oleh yudotn
Pak Rovicky,

Mungkin contoh nya bisa perusahaan geothermal Swasta yang memiliki asset dari Sumur hingga power plant dimana perusahaan swasta ini menjual listrik yang telah ditetapkan kepada PLN dengan jaminan kontrak 30 tahun dengan harga yang telah disepakati bersama antara kedua belah pihak.

Saya coba menyimpulkan, berarti jalan yang terbaik sesuai dengan posting dari Pak De tadi adalah "Mixing Energy" dimana kesinambungan dan stabilitas dapat terus berjalan tanpa bergantung kepada satu jenis energi saja.

Sekarang pertanyaan nya, ada berapa banyak perusahaan yang siap berinvestasi di negara kita yang iklim politiknya berubah-ubah?
Mungkin Perusahaan yang mau dan mampu untuk berinvestasi di bidang energi di Indonesia bisa dihitung dengan jari,

Rizal Abiyudo