Halaman 1 dari 1

Pengaruh alterasi dengan permeabilitas batuan

PostDipost: Min Sep 23, 2012 12:03 pm
oleh Setio Budi
Assalamualaikum, Salam sejahtera untuk kita semua

ada beberapa hal yang ingin saya sharekan kepada semua temen2 yang ada di forum ini terkait dengan geothermal, khususnya pada permeabilitas batuan. lapangan panas bumi tidak akan lepas dari proses alterasi yang mengubah mineral - mineral pada batuan yang dilalui oleh fluida panas bumi yang bisa merubah sifat permeabilitas batuan itu sendiri. Dari proses tersebut mengintensifkan pelarutan yang membentuk rekahan atau peningkatan permeabilitas batuan ( tapi mengurangi permeabilitas juga mungkin saja ) menjadi jalur keluarnya fluida ke permukaan menjadi beberapa jenis manifestasi Panas bumi seperti Fumarol,mata air panas, geyser, dll. Nah, yang ingin saya diskusikan, apakah proses - proses pelarutan akibat terubahnya mineral batuan tersebut kelak akan membentuk manifestasi baru ? dan jika ada pelarutan kembali yang intensif akibat proses altereasi tersebut membentuk rekahan baru dampak apa saja yang timbul terkait dengan suhu di reservoir ?karena uap atau panas akan semakin mudah keluar melalui rekahan tersebut

terimkasih

Re: Pengaruh alterasi dengan permeabilitas batuan

PostDipost: Kam Jan 10, 2013 10:36 pm
oleh yudotn
Waalaikumsalam Wrb,

Saya akan coba sharing dengan mas Setio,

Kita kembali ke deifinisi apa itu alterasi hidrothermal

Larutan hidrotermal adalah cairan bertemperatur tinggi (100 – 500 C)
sisa pendinginan magma yang mampu merubah mineral yang telah ada sebelumnya dan membentuk mineral-mineral tertentu. Secara umum cairan sisa kristalisasi magma tersebut bersifat silika yang kaya alumina, alkali dan alkali tanah yang mengandung air dan unsur-unsur volatil (Bateman, 1981). Larutan hidrotermal terbentuk pada bagian akhir dari siklus pembekuan magma dan umumnya terakumulasi pada litologi dengan permeabilitas tinggi atau pada zona lemah. Interaksi antara larutan hidrotermal dengan batuan yang dilaluinya (wall rocks) akan menyebabkan terubahnya mineral primer menjadi mineral sekunder
(alteration minerals). Proses terubahnya mineral primer menjadi mineral sekunder akibat interaksi batuan dengan larutan hidrotermal disebut dengan proses alterasi hidrotermal (Saya ambil dari http://www.academia.edu/1505236/Relatio ... ralization, tulisan dari Laili Farih)

Menurut definisi diatas, proses larutan hidrothermal perlu melewati fracture/structure/permeabilitas yang dapat melalukan larutan fluida dan memberi kesempatan kepada larutan fluida hidrothermal untuk bereaksi. Perlu diingat proses reaksi kimia tersebut tidak terjadi dalam satu waktu, tetapi membutuhkan waktu yang berulang-ulang hingga terjadi pertukaran kation dan anion dan terbentuklah mineral sekunder.

Bila fracture/permeabilitas tersebut memiliki konektivitas yang baik dengan permukaan, maka akan sangat dimungkinkan kemunculan manifestasi di permukaan akan berhubungan dengan keberadaan dari fracture/permeabilitas ini. Bila terjadi proses pelarutan dan leaching pada suatu urat kuarsa/kalsit yang mengisi fracture/permeability zone maka akan sangat dimungkinkan akan terbentuk manifestasi baru di permukaan (dengan catatan bahwa fracture tersebut memiliki konektivitas ke permukaan, noted: pada sistem geothermal biasanya memiliki batuan cap rock yang dapat menudungi fluida untuk naik naik ke permukaan).

Suhu Reservoir sangat bergantung kepada host rock (heat source) dari kantong magma yang ada di dalam bumi. bila kontak alterasi hydrothermal tersebut terjadi pada suhu tinggi >200 deg C maka mineral-mineral alterasi hydrothermal yang bersuhu tinggi yang akan terbentuk (epidote, wairakite, turmaline, actinolite, anhydrite, illite)

bila fluida hydothermal tersebut memiliki suhu <200 deg C maka mineral-mineral low temperature yang akan terbentuk (kaolinite, smectite, chlorite, calcite).


Salam
Rizal Abiyudo

Re: Pengaruh alterasi dengan permeabilitas batuan

PostDipost: Sab Feb 09, 2013 5:26 pm
oleh agung putrawan
assalmualaikum

sebelumnya perkenalkan saya Agung dari Teknik Geofisika Univ Lampung. sangat menarik topik diskusi ini.
terkait penjelasan mas Rizal Abiyudo saya mau bertanya bagaimana kalau kasusnya pada lapangan panas bumi daerah non vulkanik (yg tidak dilalui ring of fire) yang memiliki sedikit sekali penampakan manifestasi di permukaan dan suhu reservoirnya tidak se tinggi di daerah vulkanik apakah proses proses mineralisasi tersebut akan berlaku sama ??

mohon pencerahannyae.
salam

Re: Pengaruh alterasi dengan permeabilitas batuan

PostDipost: Kam Feb 14, 2013 10:07 pm
oleh yudotn
Selamat Malam Mas Agung,

Tentunya proses alterasi akan sangat terpengaruh oleh fluida hidrothermal dan jenis batuan yang mengalami kontak alterasi hidrothermal tersebut.
Bila proses alterasi tersebut melibatkan fluida hidrothermal maka jenis alterasi batuan yang terbentuk akan sama dengan jenis alterasi hidrothermal pada batuan vulkanik pada temperature yang lebih rendah tentunya.

Saya ambil contoh lapangan panasbumi Cerro Prieto di mexico, lapangan panasbumi Cerro Prieto memiliki batuan reservoir batupasir. Dari hasil pengeboran diperoleh bahwa jenis mineral alterasi hidrothermal memiliki distribusi yang sama dengan alterasi pada daerah volkanik.

http://www.osti.gov/bridge/servlets/pur ... 838150.pdf (Lapangan Panasbumi Cerro Prieto)

Re: Pengaruh alterasi dengan permeabilitas batuan

PostDipost: Sel Feb 19, 2013 1:28 pm
oleh agung putrawan
selamat siang mas rizal

terimakasih pencerahannya mas.
apakah suhu reservoir mempengaruhi intensitas ubahan batuan?
saolnya saya lihat pada kasus di daerah non vulkanik di sulawesi rentang nilai tahanan jenis yg mengindikasikan cap rocknya lebih besar jika dibandingkan dengan rentang nilai tahanan jenis daerah panas bumi di daerah sumatrra atau jawa yg mempunyai nilai lebih kecil. apakah ini pengaruh dari intensitas aktifitas hidrotermal di bawah permukaannya?

mohon informasinya mas rizal

salam

Re: Pengaruh alterasi dengan permeabilitas batuan

PostDipost: Min Feb 24, 2013 12:37 am
oleh yudotn
Selamat Malam Mas Agung,

Dari data beberapa lapangan geothermal, trend intensitas alterasi tidak selalu berbanding lurus dengan suhu reservoir karena parameter yang berpengaruh terhadap intensitas alterasi adalah jenis batuan (seberapa porous batuan tersebut dan jumlah fracture yang menjadi tempat dilalukan nya fluida).

Sedangkan untuk interpretasi tahanan jenis cap rock geothermal (conductive later/cap rock/clay cap) tidak bisa menggunakan nilai resistivity (tahanan jenis) yang mutlak. Perlu diingat bahwa pada metodology pengukuran MT (magneto tellurik) yang diukur adalah nilai tahanan jenis semu dan bukan tahanan jenis mutlak. Ada beberapa metode untuk menganalisa nilai berapakah yang digunakan sebagai acuan conductive layer (cap rock), biasanya yang digunakan adalah nilai resistivity 10- 20 ohm atau nilai tahanan jenis terkecil dari data MT yang ada.

Ini saya berikan judul paper yang bisa dibaca mengenai resistivity untuk eksplorasi panasbumi

"BULLS-EYE! - SIMPLE RESISTIVITY IMAGING TO RELIABLY LOCATE THE GEOTHERMAL RESERVOIR"

Salam,

Re: Pengaruh alterasi dengan permeabilitas batuan

PostDipost: Rab Feb 27, 2013 7:08 pm
oleh agung putrawan
selamat malam mas.

pencerahan sekali membaca tulisan mas rizal. maaf kalau saya banyak tanya.hehe :)

terimakasih mas.
salam

Re: Pengaruh alterasi dengan permeabilitas batuan

PostDipost: Sel Apr 12, 2016 12:54 pm
oleh diajengliati
Ternyata ada mas Rizal juga disini, hehehe

Salam, :jempol2: